Budidaya lobster air tawar pdf


















Menurut Iskandar lobster air tawar mempunyai prospek yang cukup cerah dalam sektor perikanan. Selain mudah dibudidayakan, hewan ini tidak mudah terserang penyakit, bersifat omnivore sehingga ketersediaan pakannya melimpah, pertumbuhan cepat dan memiliki daya bertelur tinggi.

Usaha pembesaran sangat dipengaruhi oleh berbagai factor, diantaranya ketersediaan benih. Menurut Lukito dan Prayugo menyatakan bahwa keberhasilan lobster air tawar sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pada teknis pembenihan yang dilakukan. Dalam proses pembesaran, teknologi yang digunakan juga sangat menentukan prospek usaha yang dilakukan dan sistem budidaya berhubungan erat dengan teknologi yang digunakan dalam pembesaran LAT.

Sistem dan teknologi produksi yang dilakukan pada usaha pembesaran LAT ini adalah sistem budidaya semi intensif, berikut ini tinjauan terkait sistem budidaya yang digunakan dalam usaha budidaya lobster air tawar dan kaitannya dengan output kapasitas produksi. Input Kegiatan budidaya dimulai dengan penyediaan sarana dan prasarana yang meliputi pemilihan lokasi, pembuatan kontruksi kolam, pengadaan benih, pakan dan alat-alat budidaya yang diguanakan. Bagan tahapan produksi LAT 1.

Pemilihan Lokasi Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang dekat dengan sumber air tawar dan terhindar dari aktivitas pencemaran seperti tambang dan industri lainnya. Sulawesi tenggara sampai dengan saat ini terus melakukan pengembangan budidaya LAT baik berbasis pedesaan yang dibina oleh pemerintah hingga perusahaan mandiri. Desa Lamomea merupakan salah satu dari ribuan desa di Sulawesi Tenggara yang memiliki sumber daya perairan dengan potensial tinggi di bidang budidaya perikanan, namun pemanfaatan potensi tersebut masih sangat kecil bahkan hampir tidak tersentuh sama sekali dikarenakan kurangnya informasi serta percontohan dari pemerintah setempat terhadap masyarakat sekitar.

Wilayah dengan potensi budidaya yang baik ini didukung oleh adanya sumber mata air yang mengalir sepanjang tahun, baik berupa rawa maupun dari dalam tanah serta kedudukan wilayah yang terletak di dataran rendah memberi kemudahan dalam memperoleh sumber mata air. Oleh sebab itu, masyarakat sekitar memerlukan pengenalan dan percontohan terhadap usaha budidaya perikanan yang menguntungkan berupa unit bisnis budidaya lobster air tawar C.

Ditinjau dari segi pemasaran, lobster air tawar C. Selain itu komoditas ini pula merupakan komoditas ekspor yang dapat dipasarkan dalam keadaan hidup live lobster atau segar fresh lobster. Di Indonesia tercatat sejak tahun usaha lobster mulai marak dikembangkan, terbukti dengan adanya unit usaha di beberapa tempat telah banyak menguntungkan para pembudidaya, karena sampai saat ini serapan pasar, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor masih cukup besar.

Di pasaran dalam negeri terbuka peluang untuk memperoleh keuntungan besar, pembudidaya dalam hal ini mahasiswa selain menjual kepengepul juga bisa langsung menjual lobster air tawar ke beberapa restoran dan hotel-hotel berbintang di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta, sebab saat ini menu menyajikan masakan olahan lobster sangat beragam, sebagai salah satu menu makanan favorit, lobster banyak dicari konsumen karena rasanya serta kandungan kolesterol, lemak dan garamnya cukup rendah.

Pengumpul Konsumsi lokal Pembudidaya lokal Ekspor Gambar 3. Alur Pemasaran lobster air tawar C. Oleh karena minimnya budidaya lobster air tawar C. Dengan kondisi pasar yang demikian maka layak untuk mahasiswa melakukan pengembangan usaha unit bisnis lobster air tawar berbasis pedesaan untuk meningkatkan pendapatan mahasiswa serta menumbuhkan minat mahasiswa dalam berwirausaha dan kemudian berperan dalam pembangunan perikanan di Indonesia.

Pakan Pemeliharaan dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan perkembangan lobster, teliti serta cermat dalam pemijahan lobster. Selain itu pemberian pakan harus menjadi perhatian utama dalam pemeliharaan, oleh karena lobster merupakan jenis hewan omnivora pemakan segala maka pakan bisa berupa akar, daun, daging, ikan, dan cacing yang disimpan di dasar kolam.

Lobster juga dapat diberi makan berupa toge, wortel, kangkung, bayam, buncis, dan semua jenis sayuran. Umbi-umbian seperti singkong, ubi merah, ubi putih dan umbi-umbian lain.

Sebaiknya makanan untuk lobster diberikan dalam kondisi mentah baik itu sayuran maupun daging. Kolam Kolam yang akan digunakan adalah kolam tanah dalam hal ini menyewa lahan yang sebelumnya telah memiliki pola kolam dengan harga lahan adalah Rp Jadi, untuk 30x10 meter maka biaya yang dikeluarkan sebesar Rp Disarankan lebar atas saluran berkisar antara 0,,70 meter, lebar bawah antara: 0,,40 meter dan tinggi penampang saluran antara 0, 0,90 meter utnuk saluran pemasukan, sedangkan untuk saluran pembuang dimensi kedalaman ditambah sesuai dengan kondisi lahan untuk mampu membuang air.

Pintu : Pintu air harus menggunakan saringan agar kotoran dan ikan liar dapat dikendalikan. Pintu air bagi kolam menurut fungsi dan penggunaannya terbagi dua macam yaitu pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air. Shelter juga berfungsi sebagai media untuk meningkatkan survival rate benih yang ditebar dan menghindari kanibalisme antar lobster terutama saat molting ganti kulit. Selain Shelter tempat berlindung, maka dibuatkan juga penanung untuk berteduhnya dari pemangsa atau terik matahari lagsung.

Penaung ini berfungsi juga sebagai tempat tumbuhnya plankton sebagai makanan alami dari lobster. Proses Budidaya 2. Menejemen Budidaya Pemeliharaan dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan perkembangan lobster, teliti serta cermat dalam pemijahan lobster.

Pengendalian Hama dan Penyakit Lobster air tawar termasuk tahan terhadap serangan hama dan penyakit karena kulitnya yang keras dan tebal, tetapi kewaspadaan tetap saja harus diwaspadai.

Tidak ada salahnya juga, hama seperti tikus air, burung laut, dan kucing juga harus diwaspadai. Dan perlu diketahui bahwa kematian lobster umumnya tidak murni disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Kegagalan dalam pergantian kulit molting pertama dapat langsung mematikan lobster. Insang pada lobster yang memaksakan diri untuk berganti kulit biasanya akan lepas dan lobster akan mati seketika itu juga. Hal ini bisa diatasi dengan meningkatkan pasokan oksigen terlarut dalam air, terutama sebelum dan sesudah pergantian kulit berlangsung.

Output 3. Download Free PDF. Rizwan Manurung. A short summary of this paper. Budidayalobsterair tawar Pemijahanlobster air tawar dilakukan baik pembenihan maupun pembesaran di kolam semenukuran I Yzx 3 meter memiliki peluangyang besaruntuk meraup keuntungandi pasarlokal maupunekspor. Red Claw penyakit. Pengeraman berlangsung Cheru quodricarinatus merupakansalah selama 32 hafi. Pada saat minggu ke satu spesiesendemic di perairan ausfralia lima pengeraman, benih masih dari kelompok udang yang pada awalnya menggantungditubuh induknya maka hidup di rawa-rawa,danaudan daerahtepi pada hari ke 33 dilakukan perontokan sungai yang banyak terdapat tempat berlindung.

Ciri utama red claw Clwrax benih. Tujuan perontokanadalahuntuk quadricarinatus terdapat pada kedua mempercepatproses pembenihandan capitrya yang berwama merah. Red claw agar induk dapat segera dipijahkan jantan di tandai denganwarna merahpada kembali. Benih yang telah pada capit sebelah dalam. Di babitat dirontokkan langsung dipindahkan ke aslinya"panjangtubuh lobster dewasabisa kolarn pendederan.

Benih diberi pakan mencapai50 cm denganberat sekitar tahrf tubifex sebanyak addlibitum gram per ekor. Semakin dewasa, dengan frekuensi pemberian pakan 2 jumlah telur yang dihasilkanakan semakin kali sehari. Masa pengemmantelur 32 - 35 hari dan dalam I tahunbisabertelurhingga4 kali. Hal ini dikarenakanmasih dengancara mengurasdan mengeringkan sedikit yang membudidayakanlobster air bak, pemberiantempatberlindung shelter tawar jenis red claw, tetapi di sampingitu berupaparalon.

Praktek magang dilaksanakanpada PenangananInduk tanggal 19 April sampai t'rggal 2l Mei Pemeliharaaninduk lobsterbertujuan Bertempat di Desa Sukathta untuk memelihara induk lobster sampai Kecamatan Medan Johor Kota Medan mencapaikematanganorgan seksual atau Provinsi SumateraUtara agar lobster siap rmtuk dipijahkan.

Alat yang digunakan pada praktek Menurut ISI ANDAR petaksanaan magang adalah qnadah pemeliharaan pemilihan calon induk meliputi seleksi berupa kolam, akuarium, fiber, serokar5 jenis kelamin" ukuran tubuh dan kualitas timbangarg penggaris, aerator, calon induk.

Selain pioses pertumbuhan" thermometer,pipa paralon, ijukan, filter, yang harus dalam memilih pH tester, ember, heater, selang, jangka induk yang berkualitasadalahlobsterharus sorong,kotak plastik ukuran 25 x 25 cm memiliki nafsumakanyang tingg, gerakan untuk wadah pengemasan.

Sedangkan lincah, dan wama tubuh cerah, Lobster bahan yang digunakan pada saat praktek yang memiliki nafsu makan yang tings magang adalah induk lobster air tawar tentunyamemiliki fisik yang kuat dan tak claw Cherm qtndricarinatus , obat- mudahsakit. Data terletakdi dasaxkaiki jalan ke tiga yang di hmpulkan meliputi data Sekunder - warnalebih gelap dandataPrimer.

Dengan demikian benih akan bak pemeliharaanberukuran I Yzx 3 cm lepas satu persatu dari tubuh induknya. Perlu diketahui bahwa kematian lobster umumnya tidak murni disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Kegagalan dalam pergantian kulit moulting pertama dapat mematikan lobster.

Insang pada lobster yang memaksakan diri untuk berganti kulit biasanya akan lepas dan lobster akan mati seketika itu juga. Hal ini bisa diatasi dengan meningkatkan pasokan oksigen terlarut dalam air.

Terutama sebelum dan sesudah pergantian kulit berlangsung. Bahan pagar yang digunakan yaitu seng, semen, atau jaringan. Sementara upaya pencegahan terhadap datangnya serangan penyakit dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a Mengeringkan kolam atau bak untuk memotong siklus hidup penyakit. Pemanenan Pemanenan lobster air tawar dilakukan ketika ukurannya telah mencapai ukuran standar yang diminta pasar.

Semakin besar ukuran, semakin dicari oleh pasar. Permintaan pasar oleh lobster air tawar tidak hanya semata-mata hanya pada ukuran.

Keutuhan capit juga menjadi syarat yang mutlak untuk diterima pasar. Sementara pada bagian dasarnya memiliki kemalir yang kedalamnya melebihi dasar kolam lainnya.

Cara pemanennya sebagai berikut ; a Pasang saringan didepan pintu pengeluaran monik. Cabut papan kedua dan biarkan air terbuang. Sebaiknya ember diisi dengan air yang berasal dari kolam agar suhu dan pH nya sama ketika dipindahkan, bibit tidak terlalu stres. Bibit-bibit akan menempel pada subtract. Masukan subtract dengan bibit kedalam ember. Biasanya bibit yang tidak menempel pada subtract akan berkumpul di kemalir. Tangkap sisa bibit tersebut menggunakan scoop net, lalu masukan keember atau ke hapa.

Adapun tahap pemanenan lobster air tawar sistem sipon sebagai berikut ; a Cabut pipa PVCD yang menghubungkan saluran pembuangan mendatar. Air akan keluar dengan sendirinya. Biasanya, kolam ini tidak memiliki sistem pembuangan yang baik oleh karenanya, cara pemanenan lobster pada kolam ini sedikit berbeda dengan jenis kolam lainnya. Sambungkan selang pada mesin pompa dan ujung selang dipasang jaring atau kawat ram b.

Masukan ujung selang kedalam dasar dan hidupkan pompa c. Ketika air sudah mulai surut, ambil lobster beserta subtractnya dan masukan kedalam ember. Tergantung dari ukuran benih ditebar dan ukuran panen. Pakan Lobster Air Tawar Pakan memegang peranan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan lobster.

Pemberian pakan jenis, jumlah, dan frekuensi yang tepat diharapkan lobster akan tumbuh dengan cepat dalam kondisi sehat, kuat, dan terbebas dari serangan penyakit. Pakan yang baik adalah pakan dengan kandungan zat-zat gizi yang dibutuhkan lobster, seperti protein, lemak, mineral, dan vitamin.

Protein mutlak dibutuhkan lobster karena fungsinya sebagai pemacu pertumbuhan dan pengganti jaringan yang rusak. Seperti halnya protein, kecukupan lemak dalam tubuh lobster juga diperlukan Karena terkait erat dengan karbohidrat.

Keduanya merupakan sumber energi utama. Kebutuhan mineral seperti mineral kalsium, besi, fosfor, magnesium,dan lain-lain memang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit bila dibandingkan dengan kebutuhan protein, karbohidrat dan lemak.

Meskipun sedikit, peranan mineral dalam menjaga kondisi tubuh lobster agar senantiasa prima sangat dibutuhkan. Vitamin bagi lobster dibutuhkan untuk membentuk warna yang cemerlang. Zat-zat gizi dapat diperoleh dari berbagai jenis pakan alami dan pakan buatan. Budidaya di Kolam Terpal 1. Pemberian Pakan Lobster termasuk pemakan segalanya omnivora , misalnya plankton, benthos, cacing, peripithon, atau lumut. Namun,dalam kolam budi daya, lobster dapat diberi pakan pelet.

Lobster dapat diberi pakan berupa cincangan wortel, ketela rambat oranye, kecambah, atau cacing rambut. Untuk mempercepat pertumbuhan dan menjaga kesehatannya, ketika masih larva sebaiknya diberi pakan berupa moina, daphnia, atau artemia dan setelah mulai besar pemberian pakan yang paling praktis adalah dengan pakan buatan atau pelet.

Lobster lebih senang bila pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit karena lobster memiliki kebiasaan memakan sedikit demi sedikit, makanan yang telah dimakan biasanya akan dicerna habis selama jam. Lobster akan lapar lagi setelah tiga jam tersebut.

Dalam sehari frekuensi pemberian pakan sebaiknya 4 kali, yaitu pukul Semakin besar tubuh lobster, persentase kebutuhan pakan menjadi lebih sedikit, tetapi frekuensi pemberiannya menjadi lebih banyak. Perawatan Dalam budi daya lobster, penggantian air merupakan hal yang mutlak dan sering untuk dilakukan. Hal ini karena lobster sensitif terhadap kondisi kualitas air yang kurang baik. Selain untuk membersihkan sisa kotoran pada media budi daya, penggantian air yang sering akan merangsang lobster untuk moulting.

Penyiponan sebaiknya dilakukan dua hari sekali. Sedangkan, untuk mempertahankan suhu tubuh lobster akibat penurunan suhu lingkungan yang mendadak, sebaiknya dipasang penghangat water heater di kolam budi daya, terutama untuk benih lobster yang masih kecil. Untuk budi daya pembesaran dengan kepadatan yang cukup tinggi sebaiknya ke dalam kolam diberikan aerasi agar lobster lebih mudah untuk memanfaatkan oksigen dari media air.

Sedangkan untuk pembenihan gunakan air media yang mengalir pelan, gemericik, dan diberi aerasi sehingga suplai air dibuat sedemikian rupa agar mengalir dengan gemericik.

Kondisi ini sangat disukai oleh lobster dan merangsang lobster untuk melakukan pemijahan. Bila menggunakan air dari sungai atau ingin mengelola air dengan resirkulasi dapat dilakukan penyaringan air dengan treatment bak biofilter.

Bak biofilter dibuat dari lapisan yang paling bawah gravel besar, ijuk, arang aktif, pecahan karang, koral kecil, kerikil, gravel dan spon. Air dari sungai atau dari hasil pembuangan dari budi daya dimasukkan kedalam bak biofilter, untuk disaring hingga bersih.

Selanjutnya air saringan baru dialirkan ke kolam pemeliharaan. Tabel 2. Bagaimana cara membedakan lobster betina dan lobster jantan? Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan nisbi?

Sebut dan jelaskan apa saja yang perlu di perhatikan dalam sebelum menebar benih? Sebutkan penyakit yang sering menyerang lobster? Rangkuman Lobster air tawar merupakan udang ukuran relatif besar dengan capitnya yang besar.

Di kepala terdapat sepasang mata bertangkai, sepasang antena besar, dan sepasang antena kecil. Tiga kaki, di antaranya kaki pertama, kedua, dan ketiga mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi capit. Bagian belakang, yaitu perut dan ekor kulit tubuhnya beruas-ruas dengan kulit keras. Di bagian ini terdiri dari empat pasang kaki renang, sedangkan ekornya berbentuk kipas dengan lima ruas.

Sebelum melakukan pembenihan pembudidaya lobster harus dapat mengetahui terlebih dulu perbedaan antara lobster jantan dan betina. Cara membedakan kelamin yang paling mudah adalah menggunakan teknis visual dari atas. Dalam pembesaran, pilih benih yang berjenis kelamin jantan saja karena pertumbuhannya lebih cepat dari pada yang betina apalagi ketika memasuki tahap pembesaran energi yang dimiliki lobster betina tidak hanya untuk membesarkan dagingnya, tapi juga untuk memelihara telurnya.

Meskipun lobster air tawar termasuk tahan terhadap serangan hama dan penyakit karena kulitnya yang keras dan tebal, tetapi kewaspadaan tetap saja diperlukan. Beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah adanya serangan hama di lokasi pembudidayaan lobster air tawar sebagai berikut : g Mengeringkan bak atau kolam yang akan digunakan sehingga hama-hama mati.

Evaluasi Materi Pokok 2. Pernyataan dibawah ini pilih B benar atau S salah : 1. Induk lobster yang siap dikawinkan minimal berumur lebih dari 5 bulan. Setelah menetas anakan lobster baiknya diberi sayur atau ubi. Kematian benih lobster biasanya oleh kegagalan moulting pertama. Pakan lobster baiknya diberikan lebih banyak pada malam hari. Akuarium Akuarium tidak ada ukuran dan model akuarium yang baku untuk pemeliharaan lobster air tawar. Namun, akuarium dengan ukuran lebih besar akan lebih baik karena mempermudah pemeliharaan dan perawatan lobster.

Pergantian air pun tidak perlu terlalu sering dilakukan karena kualitas air lebih stabil. Terdapat banyak bentuk akuarium, diantaranya empat persegi panjang, persegi empat, bulat, heksagonal, dan oktagonal. Dari sejumlah bentuk akuarium tersebut, bentuk empat persegi panjang merupakan akuarium yang paling baik untuk pemeliharaan lobster. Untuk mendapatkan akuarium, hobies dapat membelinya di toko-toko perlengkapan sarana pemeliharaan ikan hias. Biasanya akuarium yang dijual sudah ada ukuran standarnya.

Namun demikian, jika hobies ingin memilki akuarium dengan ukuran sesuai keinginan maka dapat membuatnya sendiri. Dalam memilih akuarium, sebaiknya juga diperhatikan ukuran tubuh losbster. Akuarium ukuran 80 cm x 40 cm x 35 cm cocok untuk lobster dengan panjang tubuh kurang dari 20 cm. Sementara lobster air tawar lebih dari 20 cm baik ditempatkan di dalam akuarium berukuran lebih besar lagi, seperti akuarium ukuran cm x 50 cm x 45 cm atau cm x 60 cm x 50 cm. Ketebalan kaca akuarium mutlak diperhatikan.

Ketebalan kaca harus di sesuaikan dengan besar-kecil akuarium. Ini dimaksudkan agar akuarium mampu menahan bobot air atau aksesoris yang ada didalamnya.

Semakin besar akuarium makin tebal pula kacanya. Akuarium ukuran 60 cm x 30 cm x 30 cm dan 80 cm x 40 cm x 35 cm ukuran cm x 50 cm x45 cm atau akuarium lebih besar sebaiknya menggunakan kaca dengan ketebalan 10 mm.

Sebaiknya digunakan kaca bening dan kuat tembus pandang, dengan jenis kaca seperti itu akan terlihat dengan jelas tingkah laku lobster. Di dalam akuarium sehingga mudah diketahui kondisinya, baik dalam kedaan sehat, sakit, atau stress. Dengan kaca bening pula akan terlihat jelas tampilan warna yang terpancar dari tubuh lobster sehingga hobies dengan mudah dapat menikmatinya.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah akuarium digunakan sebaiknya memilki penutup di atasnya. Ini dimaksudkan agar lobster tidak mudah kabur. Lobster dikenal memiliki daya jelajah yang tinggi sehingga tidak menutup kemungkinan lobster kabur dari akuarium dengan cara merayapi peralatan akuarium seperti slang aerator. Aerator Lobster termasuk jenis udang yang membutuhkan oksigen terlarut yang tinggi.

Umumnya lobster akan hidup dengan baik jika kandungan oksigen di dalam air mencapai 7 ppm. Jika kandungan oksigen terlarut berada di bawah angka normal tersebut, atau bahkan mendekati nol, dapat dipastikan lobster akan mengalami kekurangan oksigen. Jika hal itu dibiarkan, dalam waktu beberapa jam, lobster akan mati.

Agar lobster tidak mengalami hal demikian di dalam akuarium harus tersedia aerator. Alat ini berfungsi untuk menyuplai oksigen di dalam air. Tanpa alat ini dapat di pastikan lobster akan mengalami stres dan tidak akan mampu bertahan hidup lama.

Berbagai jenis merek aerator tersedia di pasaran dengan harga yang bervariasi. Ada pula aerator yang dipadukan dengan filter sehingga fungsinya menjadi ganda, yaitu sebagai pemasok oksigen sekaligus penjernih air. Shelter Pada habitat asalnya, lobster air tawar suka berdiam diri di sela-sela bebatuan di dasar sungai. Biasanya sela-sela bebatuan tersebut digunakan lobster sebagai tempat persembunyian ada udang dibalik batu sekaligus sebagai tempat perlindungan dari cahaya matahari yang berlebihan.

Lobster cukup peka terhadap intensitas cahaya yang berlebihan. Tempat persembunyian dapat berupa pipa paralon standar, berbentuk T, atau tergantung model yang diinginkan. Diameter pipa paralon yang digunakan disesuaikan dengan umur dan besar lobster.

Lobster berumur bulan sebaiknya dipasang pipa paralon berdiamater 5 cm 2 inci. Untuk lobster umur bulan, pipa paralon berdiameter 10 cm 4 inci , sedangkan lobster yang berumur lebih dari 6 bulan, pipa paralon berdiamater 12,5 cm 5 inci. Panjang pipa paralon disesuaikan dengan tubuh lobster yang akan dipelihara. Tempat persembunyian lobster air tawar tidak harus dari pipa paralon. Hobies yang ingin model dengan desain khusus dapat memesan atau memmbuat sendiri dari bahan kayu atau batu.

Peralatan Pendukung Pemeliharaan lobster air tawar di dalam akuarium membutuhkan beberapa alat pendukung. Peralatan tersebut tidak setiap saat digunakan, tetapi hanya pada waktu- waktu tertentu. Beberapa alat pendukung yang sebaiknya tersedia antara lain, heater, pH tester, filter, serta selang penyedot, dan ember.

Aksesoris Akuarium Agar lobster air tawar dapat dinikmati dengan sempurna, sebaiknya akuarium dilengkapi dengan aksesoris seperti batu-batuan berwarna atau pasir. Untuk menciptakan suasana seperti di habitat asalnya, akuarium dapat pula dilengkapi dengan poster bergambar dan bernuansa kehidupan pada dinding sisi belakang akuarium. Aksesoris lainnya yang dapat ditambahkan adalah lampu.

Dalam memilih lampu, sebaiknya memeperhatikan intesitas cahayanya. Lobster dikenal cukup peka terhadap intensitas dan warna cahaya. Dengan demikian, lampu yang dapat dipasangkan pada akuarium adalah lampu khusus akuarium dengan intensitas cahaya sekitar lux. Dalam penggunaannya, lampu akuarium sebaiknya tidak dinyalakan terus-menerus. Disarankan lampu hanya dinyalakan pada waktu-waktu tertentu, seperti malam hari atau saat akan dinikmati keindahan warna lobster.

Namun, saat tengah malam hingga pagi sebaiknya lampu akuarium dimatikan. Cukup lampu ruangan yang dinyalakan hingga pagi hari. Faktor Penentu Kualitas Air Beberrapa faktor penentu kualitas air pemeliharaan lobster antara lain kadar keasaman pH , suhu, kesadahan dH , kandungan oksigen terlarut 0 2 , serta kandungan karbondiaksida CO2 dan gas lainnya.

Kadar keasaman pH Kadar keasaman sangat menentukan kehidupan lobster di dalam air. Jika ion OH- terlalu sedikit maka air akan menjadi asam. Sebaliknya, jika ion OH- terlalu banyak maka air akan menjadi basa. Nilai pH dapat diukur dengan angka Air dengan pH 1 berarti sangat asam dengan pH 14 sangat basah. Sementara pH 7 berarti air dalam kondisi netral. Artinya, air tersebut tidak dalam keadaan basa maupun asam.

Kadar keasaman air dapat diketahui dengan cara mengukurnya dengan menggunakan alat khusus pengukur pH, seperti kertas lakmus. Alat ini sudah banyak tersedia dipasar dan sangat mudah di dapatkan. Penggunaan alat pengkur pH inipun sangat mudah sehingga bisa digunakan oleh siapapun.

Saat ini penggunaan kertas lakmus sudah jarang dipilih oleh hobies dalam mendeteksi kadar keasaman air. Hobies lebih banyak menggunakan pH tester. Air tanah di Indonesia umumnya memiliki pH ,8. Untuk itu, jika ingin digunakan dalam memelihara lobster sebaiknya dilakukan perlakuan khusus seperti didiamkan, diuapkan atau ditambahkan akuades agar kadar keasamannya sesuai dengan yang diinginkan lobster yaitu berkisar pH Kadar Kesadahan Kadar kesadahan dH air menunjukan jumlah kandungan mineral seperti magnesium Mg , kalsium ca dan natrium Na.

Sebaliknya, jika kandungan mineralnya rendah, berarti air tersebut memiliki kadar kesadahan rendah. Kalsium dalam bentuk CaCO3 kalsium karbonat merupakan mineral yang berpengaruh pada kesadahan air.

Dengan demikian, kadar kesadahan air dapat diketahui dengan mengukur kandungan kalsium karbonatnya. Umumnya alat yang digunakan untuk mengukur kesadahan air adalah hardness tester. Alat ini cukup sederhana dan praktis yaitu cukup dicelupkan kedalam air. Kesadahan dan keasaman air merupakan dua faktor penentu kualitas air yang saling mempengaruhi. Umumnya air yang memiliki pH rendah asam memiliki tingkat kesadahan rendah.

Lobster air tawar sangat menyukai air dengan kadar kesadahan sekitar dH. Suhu Umumnya lobster air tawar menyukai air dengan suhu sekitar c. Jika kondisi air terlalu dingin, suhu air tersebut dapat dinaikan dengan cara memasang alat pemanas yaitu heater. Secara otomatis alat ini akan mati sendiri jika kondisi suhu air sudah sesuai dengan angka yang tertera pada heater.

Kandungan Oksigen O2 Terlarut Oksigen dibutuhkan oleh lobster air tawar untuk bernafas. Kebutuhan oksigen terlarut yang dibutuhkan lobster mencapai 7 ppm.

Jumlah oksigen didalam air dipengaruhi oleh suhu. Selain suhu kadar oksigen didalam air juga dipengaruhi oleh makanan, salinitas, dan kelancaran difusi dari udara kedalam air. Salah satu penyebab paling utama berkurangnya kandungan oksigen didalam air adalah kandungan amoniak. Agar kandungan didalam air cukup dan stabil sebaiknya didalam akuarium dipasang aerator. Alat ini berfungsi untuk menyuplai oksigen dari udara kedalam air sehingga kualitas air tetap terjaga 5.

Kandungan Karbondioksida CO2 dan Gas Lain Adanya karbondioksida didalam akuarium akibat hasil buangan sekresi lobster air tawar.

Dalam jumlah tertentu kadar CO2 didalam air dapat menjadi racun sehingga jika dibiarkan akan membunuh lobster. Gas lainnya yang cepat larut didalam air adalah hydrogen sulfide H 2S dan Amoniak.

Keduanya menyebabkan bau busuk yang sangat menyengat dan beracun bagi lobster air tawar. Gas ini merupakan hasil penguraian bahan organik terutama protein. Kedua sumber air tersebut sebaiknya tidak digunakan secara langsung karena kemungkinan air nya mengandung zat-zat beracun bagi lobster. Sebelum digunakan, air tanah didiamkan dan diendapkan sekitar 24 jam terlebih dahulu.

Jika perlu air diaerasi agar kandungan oksigen didalamnya bertambah. Untuk air PAM ledeng , sebaiknya dilakukan perlakuan khusus berupa penguapan selama jam sebelum digunakan.

Penguapan tersebut dimaksudkan uuntuk mengurangi kadar klor didalam air. Kandungan klor yang tinggi dapat dipastikan air tersebut memiliki kadar pH yang tinggi. Dengan penguapan, kadar pH air ledeng dapat dinormalkan sesuai yang diinginkan lobster air tawar. Seperti halnya protein, kecukupan lemak dalam tubuh lobster juga diperlukan karena terkait erat dengan karbohidrat. Pakan Alami Pakan alami adalah pakan dengan bahan dasar dari alam tanpa dilakukan pengolahan dan tambahan bahan-bahan lain.

Biasanya pakan alami hanya terdiri dari 1 bahan pakan. Pakan alami terbagi menjadi 2 yaitu pakan alami segar dan pakan alami mati. Pakan Alami Segar Pakan alami segar adalah pakan alami yang diberikan kepada lobster dalam keadaan hidup.

Pakan alami segar antara lain cacing tanah, cacing merah, dan cacing sutera. Cacing memiliki kandungan protein yang sesuai dengan kebutuhan lobster hobies tidak perlu khawatir akan terjadi kekurangan pakan hidup. Cacing dan udang sawah banyak dijadikan sebagai pakan lobster hias seperti louhan sehingga ketersediaannya sebagai pakan lobster cukup banyak dan tidak perlu dikhawatirkan b.

Pakan Alami Mati Pakan alami mati adalah pakan alami baik dari hewan maupun tanaman yang sudah mati. Pakan tersebut antara lain cacing beku, usus ayam yang sudah dicincang, serta akar tanaman seladah air dan eceng gondok. Pakan ini sangat baik diberikan pada lobster karena mengandung nilai gizi yang cukup meskipun tidak sebaik pakan hidup. Pakan Buatan Pakan Buatan adalah pakan olahan pabrik dengan bahan-bahan yang sangat beragam.

Salah satu pakan yang terkenal adalah pelet udang. Pakan inilah yang banyak digunakan oleh hobies ikan hias. Berbeda dengan pakan alami, pellet lebih higienis dan praktis. Selain itu, pelet lebih komplit dari sisi kandungan gizinya karena bahan pembentuknya juga beragam. Saat ini banyak jenis pelet udang beredar dipasaran dengan komposisi nilai gizi dan harga yang berbeda-beda.

Jenis pelet yang cocok diberikan pada lobster adalah pelet udang galah.



0コメント

  • 1000 / 1000